/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-11/ani1037.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-11/ani1037.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Rabu, 09 November 2016

DEFINISI DATA, INFORMASI, DAN SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



DEFINISI DATA, INFORMASI, DAN SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pada tugas postingan kali ini, saya akan membahas definisi dari ruang lingkup SIM seperti data, informasi, dan sistem dalam sistem informasi manajemen. Sebelumnya saya sudah share tentang konsep-konsep sistem informasi manajemen, selain kita mengetahui tentang konsep-konsepnya, kita harus mengetahui pengertian data, sistem, informasi maupun sistem informasi manajemen itu sendiri. Walaupun sama-sama merupakan sumber daya bagi organisasi, pengertian dari masing-masingnya tidak sama.
 Let’s us learn on.. 

Apa definisi dari data?
Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
•        Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
•        Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
·                     Data Kuantitatif

Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli buah pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
·                     Data Kualitatif

Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.

Apa definisi dari informasi?
Informasi adalah hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti sehingga dapat digunakan khususnya oleh manajemen dalam membuat keputusan.
Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDXXOYognr7X7uzkFBZ2nCrZgg2d0aU0fMuoFzILMShNsfEbwb7gjJGM4V6FnRR7VO-PD48PWodLfpPOipyz8c9U9HUFT4KrpYi0ZlaNSLwkMkyYx83QU4ONSIKVFipS39mxkkiahKSKA/s320/INPUT.JPG

Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi, yaitu:
1.                  Akurat
2.                  Tepat Waktu
3.                  Relevan
Contoh dari informasi: Misalnya ada fakta bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.

Apa definisi dari sistem?
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang saling berkaitan dan beroperasi atau bekeja secara bersama-sama untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Sistem terdiri dari 2 elemen yaitu, sistem terbuka dan sistem tertutup.

Lalu apa definisi dari sistem informasi?
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Komponen-komponen dari sistem informasi yaitu blok model, blok masukan, blok basis data, blok kendali, blok teknologi dan blok keluaran.

Jenis-jenis sistem informasi, yaitu sebagai berikut:
1.      Transaction Processing Systems (TPS)
2.      Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
3.      Sistem Informasi Manajemen (SIM)
4.      Decision Support Systems (DSS)
5.      Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
6.      Group Decision Support Systems (GDSS) dan ComputerSupport Collaborative Work Systems (CSCW)
7.      Executive Support Systems (ESS)

Dari pembahasan diatas tentang definisi data, informasi, sistem, serta sistem informasi, kita dapat menyimpulkan pengertian dari sebuah sistem informasi manajemen itu sendiri.

Sebuah sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi atau kejadian yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan.

Sistem informasi manajemen berfungsi baik untuk pengolahan transaksi manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan.

Demikian postingan singkat tentang definisi dari ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen (SIM). Semoga bermanfaat. Terima kasih. 

Sumber :    Eko Nugroho, Buku Sistem Informasi Manajemen
                  Gordon B.Davis, Buku Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen







Bab 1 (Konsep Sistem, Data dan Informasi)

29OKT
1.      Karakteristik Sebuah Sistem
Karaktristik sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran.
Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai unsur yang saling melengkapi karena satunya dari maksud, tujuan atau sasaran
2.   Model Umum Sebuah Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah data dan keluaran. Sifat yang menentukan dan membatasi sebuah sistem membentuk “sempadan“-nya (boundary). Sistem berada di dalam sempadan tersebut. “Lingkungan” adalah yang berada di luar sempadan.
·         Jenis-Jenis Sistem
1.      Sistem Tertutup dan Terbuk
2.      Sistem Deterministik dan Probabilistik
Pengertian Data
Data dapat didefinisikan sebagai fakta yang tercatat tentang suatu objek. Jadi apapun yang berupa catatan tentang suatu objek dapat disebut data. Data sebagai bahan baku informasi, dapat juga didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya.
Syarat-syarat sebuah data:
·     Obyektif, data sesuai dengan keadaan sebenarnya atau kenyataan.
·     Relevan, sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang diinginkan.
·     Standard error kecil.
Macam-macam data
1.  Berdasarkan sifatnya
·     Data kwantitatif, data dalam bentuk angka atau bilangan, Contohnya: 6,4,3,4,7
·     Data kwalitatif, data bukan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk pernyataan dan atau kategori, Contohnya: Baik, buruk.
2.  Berdasarkan sumbernya
·     Data internal, data yang berasal dari dalam organisasi.
·     Data eksternal, data yang berasal dari luar organisasi.
3.  Berdasarkan cara memperoleh
·     Data primer, data yang diperoleh dari sumber pertama/sumber data, data ini biasanya belum diolah.
·           Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak kedua,data ini biasanya sudah  dalam keadaan diolah.
4.  Berdasarkan cakupannya
·     Data Sensus, diperoleh dari populasi.
·     Data Sampel, siperoleh dari sampel.
5.  Berdasarkan skala pengukurannya
·     Nominal
·     Ordinal
·     Interval
·     Rasio
Definisi Informasi
Definisi umum untuk “Informasi” dalam pemakaian sistem informasi adalah “Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Jadi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai informasi.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri,diantaranya:
1. Benar atau Salah.
Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
2. Baru
Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
3. Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4. Korektif
Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
5. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Sehingga kesimpulan dari semua itu adalah menunjukkan bahwa:
Sistem Informasi Manajemen disingkat SIM, adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di dalam organisasi dapat diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi, manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Konsep SIM sebenarnya telah ada sebelum komputer muncul, yaitu dimana segala macam informasi di dalam organisasi harus diolah dengan cepat, teliti dan andal.
Informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para manager perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
sumber : diambil dari berbagai sumber










Pengertian Data :

Data adalah informasi yang disimpan yang dapat sewaktu-waktu di gunakan oleh penggunannya. Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Wikipedia mengatakan bahwa Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi.

Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. Klasifikasi, Jenis dan Macam Data – Pembagian Data Dalam Ilmu Eksak Sains Statistik / Statistika Wed, 21/06/2006 – 12:23pm — godam64

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya :
=> Data Primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
=> Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data :
=> Data Internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
=> Data Eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya :
=> Data Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
=> Data Kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data :
=> Data Diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
=> Data Kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya :
=> Data Cross Section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
=> Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll. Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia.

Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.  Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.

Pengertian Informasi :
Informasi adalah sesuatu data yang dikumpulkan untuk mengambil suatu keputusan. Wikipedia menjelaskan bahwa Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Masih kurang jelas sob, mengenai perbedaan data dengan informasi ?.

Untuk lebih mempejelas perhatikan baik-baik gambar dibawah ini :
 Ini adalah ilustrasi mengenai konsep data
perbedaan data dengan informasi terbaru
Sedangkan yang ini adalah ilustrasi mengenai konsep informasi
perbedaan data dengan informasi terbaru
Sekarang bagaimana sob..?, kalau belum jelas juga, saya tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskannya.
Sekian post saya mengenai Perbedaan Antara Data Dengan Informasi.
Semoga bermanfaat..












laporan pendahuluan Fraktur



A.   PENGERTIAN
Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang (Doenges, 2000). Fraktur adalah patahnya tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Price & Wilson, 2006). Fraktur merupakan gangguan kontinuitas tulang baik sebagian atau seluruh bagian tulang (Maher dkk, 2000). Fraktur dapat juga diartikan sebagai kondisi retaknya atau rusaknya keutuhan tulang.
Sedangkan  Kalkaneus  itu bisa disebut juga tulang tumit, merupakan tulang besar yang membentuk dasar dari bagian belakang kaki. Kalkaneus berhubungan dengan tulang kuboid dan talus. Hubungan antara talus dan kalkaneus membentuk sendi subtalar.  Sendi ini amat penting pada fungsi kaki normal. Kalkaneus sering disamakan seperti telur, karena memiliki cangkang, tipis keras di luar, terdapat tulang yang lebih lembut seperti spons di dalam. Bila kulit luar pecah, tulang cenderung rapuh dan menjadi terfragmentasi. Hal ini mengakibatkan fraktur kalkaneal yang parah. Jika fraktur melibatkan sendi maka dapat berisiko mengalami artritis dan nyeri kronis...

anatomi kalkaneusFRAKTUR: CALCANEUS






B.   KLASIFIKASI
            Fraktur dapat diklasifikasikan dalam dua jenis klasifikasi, yaitu menurut kondisi permukaan kulit dan yang kedua menurut bentuk patahan yang terjadi. Klasifikasi fraktur menurut kondisi permukaan kulit adalah:
a.       Fraktur Terbuka
Yaitu fraktur dengan kondisi kulit ekstremitas pada daerah yang mengalami fraktur ditembus oleh tulang yang patah.
b.      Fraktur Tertutup
Yaitu fraktur dengan kondisi kulit yang tidak ditembus oleh fragmen tulang sehingga lokasi terjadinya fraktur tidak tercemar oleh lingkungan.
            Klasifikasi fraktur menurut bentuk dan pola patahannya adalah sebagai berikut:
a.       Fraktur transversal
Fraktur yang terjadi karena benturan langsung pada titik fraktur dengan bentuk patahan fraktur adalah lurus melintang pada batang tulang. Fraktur ini pada umumnya menjadi stabil kembali setelah direduksi.
b.      Fraktur oblik
Fraktur ini terjadi karena benturan tak langsung ketika suatu kekuatan pada jarak tertentu menyebabkan tulang patah pada bagian yang paling lemah. Fraktur ini berbentuk diagonal sepanjang tulang dan biasanya terjadi karena pemelintiran pada ekstremitas.
c.       Fraktur spiral
Fraktur spiral terjadi ketika sebuah anggota gerak terpuntir dengan kuat dan biasanya disertai dengan kerusakan pada jaringan lunak. Bentuk patahan dari fraktur spiral hampir sama dengan fraktur obilk, akan tetapi pada fraktur spiral patahannya mengelilingi tulang sehingga seolah-olah terpilin seperti spiral.
d.      Fraktur komunitiva
Fraktur komunitiva merupakan kondisi di mana tulang yang patah pecah menjadi dua bagian atau lebih; serpihan-serpihan atau terputusnya keutuhan jaringan dimana terdapat lebih dari dua fragmen tulang.
e.       Fraktur kompresi
Fraktur yang terjadi ketika kedua tulang menumbuk (akibat tubrukan) tulang ketiga yang berada di antaranya, contoh fraktur jenis ini adalah tumbukan antara tulang belakang dengan tulang belakang lainnya.
f.        Fraktur greenstick
Fraktur di mana garis fraktur pada tulang tersebut hanya parsial (tidak lengkap) pada sisi konveks bagian tulang yang tertekuk (seperti ranting pohon yang lentur). Fraktur jenis ini hanya terjadi pada anak-anak.
g.      Fraktur patologik
Fraktur yang terjadi pada tulang yang sudah mengalami kelainan misalnya metastase tumor.
h.   Avulsi : Tertariknya fragmen tulang oleh ligament atau tendo pada perlekatannya (Price
      & Wilson, 1995).
C.   ETIOLOGI
            Fraktur Kalkaneus biasanya disebabkan oleh cedera pergelangan kaki yang berputar atau lebih sering akibat terjatuh dari ketinggian, kecelakaan mobil, pergelangan kaki keseleo, penggunaan berlebihan atau stress berulang pada tulang tumit. Fraktur ini mungkin hanya terbatas pada kalkaneus atau dapat meluas hingga melibatkan sendi subtalar atau kalkaneokuboid. Fraktur yang signifikan memerlukan CT scan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan memerlukan fiksasi pembedahan
            Tanda gejala dari fraktur akibat trauma: Nyeri tiba-tiba di tumit dan ketidakmampuan menjejakkan berat tubuh dengan kaki; Pembengkakan di area tumit; Memar di area tumit dan pergelangan kaki. Sedangkan tanda-gejala fraktur akibat penekanan, yaitu: Rasa nyeri yang menyeluruh di area tumit yang muncul perlahan-lahan dan pembengkakan di area tumit.

D.   PATOFISIOLOGI FRAKTUR CALCANEUS
Etiologi : trauma; tekanan/ stress berulang


 
      Beban energi tinggi pada tumit


 
  Talus terdorong ke bawah calcaneus
 

Kerusakan fragmen tulang/ cedera jaringan lunak    Pergeseram 
   fragmen tulang







 
                                       Periosteum, cortex, pembuluh darah                                                                                                                                                                                deformitas
                                  Sum-sum tulang dan jaringan lunak terputus
                                                                                                                   Penurunan fungsi
  ekstremitas
                                                     Perdarahan jaringan skeletal


 
  Hematoma                                     Gg. mobilitas


 
Pengeluaran bradikinin        Stimulasi respon radang (vasodilatasi, eksudasi
      plasma, migrasi leukosit dan infiltrasi sel darah putih)

Berikatan dengan nociceptor


 
           Histamin


 
Nyeri
E.   MANIFESTASI KLINIK
            Tanda dan gejala yang dapat dikenali pada bagian anggota tubuh yang mengalami fraktur adalah sebagai berikut:
  1. Mobilitas yang abnormal pada tulang yang seharusnya tidak bergerak pada keadaan normal (tidak terjadi patah tulang)
  2. Krepitus (suara gesekan antara tulang)
  3. Deformitas
  4. Ekimosis (trauma jaringan lunak dan pembuluh darah)
  5. Edema
  6. Kehilangan fungsi normal yang berasal dari kerusakan saraf, ketidakstabilan fraktur, dan nyeri
  7. Spasme otot (kontraksi otot yang berlebihan)
  8. Syok yang berasal dari kehilangan darah, nyeri yang sangat dan kerusakan jaringan lunak yang luas
  9. Penyusutan ekstremitas
  10. Nyeri

F.    KOMPLIKASI
            Komplikasi fraktur dan imobilitas dapat dibagi menjadi kompliaksi segera dan komplikasi lambat.
a.       Komplikasi segera antara lain:
§  Sindrom kompartemen
      Sindrom kompartemen adalah tekanan tinggi pada kompartemen otot dalam ruang tertutup fascia yang menyebabkan berkurangnya perfusi darah hingga di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk viabilitas jaringan. Naiknya tekanan menyebabkan iskemi dan nyeri. Ada dua penyebab utama dari sindrom kompartemen, yaitu berkurangnya ukuran kompartemen dan meningkatnya isi dalam kompartemen.
§  Trombosis vena dalam
      Adanya bekuan di vena profunda dari ekstremitas bawah dapat menyebabkan trombosis vena dalam. Faktor resiko munculnya kondisi ini berhubungan dengan mekanisme pembekuan darah, kerusakan vaskular,  dan stasis vena.
§  Sindrom emboli lemak
      Sindrom emboli lemak adalah presentasi lemak globulin dalam parenkim paru dan sirkulasi perifer, hal ini muncul setelah terjadinya fraktur pada tulang pipa, trauma mayor atau prosedur pembedahan ortopedi. Teori yang mendalami sumber dari lemak globulin menyatakan bahwa trauma langsung merusak sel lemak dalam sumsum tulang yang fraktur atau luka pada jaringan lunak yang kemudian hasil pecahan sel lemak tersebut bermigrasi ke paru-paru.
§  Emboli pulmonal
      Emboli pulmonal adalah suatu bekuan atau penyebab lain (udara, lemak, cairan) yang tersangkut dalam pembuluh darah arteri pulmoner. Karena trombosis vena dalam merupakan penyebab utama dari emboli pulmonal, maka faktor resiko keduanya adalah sama. Efek dari emboli pulmonal adalah hipoksia sampai dengan kematian.
§  Infeksi
      Infeksi umumnya terjadi pada patah tulang terbuka di mana kondisi jaringan yang terluka dapat dengan mudah terpapar oleh bakteri-bakteri patogen.
b.      Komplikasi yang terjadi secara lambat antara lain:
§  Kekakuan sendi
      Penyebab umum dari kekakuan sendi adalah ketidakadekuatan aktivitas dari otot dan tungkai, edema dependen yang diperpanjang, infeksi, serta imobilisasi yang lama dari fraktur intra artikular.
§  Sindrom kompleks nyeri regional
      Sindrom ini merupakan sebuah disfungsi yang sangat menyakitkan dan sindrom dari tidak digunaknnya suatu bagiantubuh dengan karakteristik nyeri abnormal dan bengkak dari ekstremitas dan biasanya dipresipitasi oleh trauma minor.
§  Miosistis ossifikans
      Adalah pembentukan abnormal dari tulang heterotopik (abnormal dan bukan pada tempatnya) dekat tulang dan otot, biasanya merupakan respon terhadap trauma.
§  Malunion
      Kondisi ini merupakan sembuhnya tulang dengan bentuk abnormal. Hal ini dapat terjadi ketika ketidakseimbangan stres menekan tarikan otot dan gravitasi sehingga menyebabkan penjajaran yang tidak tepat pada fragmen fraktur.
§  Delayed union (penyatuan terlambat)
      Merupakan kelanjutan dari nyeri tulang dan kerapuhan yang melewati sebuah periode penyembuhan yang konsisten dengan tingkat trauma dan jaringan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh disfraksi fragmen fraktur atau penyebab sistemik eperti infeksi.
§  Non union
      Terjadi apabila penyembuhan fraktur tidak tercapai setelah 4-6 bulan pasca fraktur dan penyembuhan spontan fraktur tidak memungkinkan terjadi.
§  Kehilangan reduksi fraktur
§  Refraktur
§  Osteomielitis
      Mungkin terjadi pada femur atau tubia mengikuti fraktur terbua dan fiksasi internal. Staphylococus aureus merupakan organisme bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kronis dan berulang pada tulang.
G.  PENATALAKSANAAN
Prinsip penanganan fraktur ada 4, yaitu: rekognisi, reduksi, retensi dan rehabilitasi.
1.      Rekognisi, mengenal jenis fraktur, lokasi dan keadaan secara umu; riwayat kecelakaan, parah tidaknya luka, diskripsi kejadian oleh pasien, menentukan kemungkinan tulang yang patah dan adanya krepitus.
2.      Reduksi, mengembalikan fragmen tulang ke posisi anatomis normal untuk mencegah jarinagn lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi karena edema dan perdarahan. Reduksi ada 3 (tiga), yaitu:
ü  Reduksi tertutup (close reduction), dengan cara manual/ manipulasi, dengan tarikan untuk menggerakan fragmen tulang/ mengembalikan fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujungnya saling berhubungan)
ü  Traksi, digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imobilisasi, dimana beratnya traksi di sesuaikan dengan spasme otot. Sinar X digunakan untuk memantau reduksi fraktur dan aproksimasi fragmen tulang
ü  Reduksi terbuka, dengan memasang alat untuk mempertahankan pergerakan, yaitu fiksasi internal (kawat, sekrup, plat, nail dan batang dan implant logam) dan fiksasi ekterna (pembalutan, gips, bidai, traksi kontinue, pin dan tehnik gips
3.      Reposisi, setelah fraktur di reduksi, fragmen tulang harus di imobilisasi atau dipertahankan dalam posisi penyatuan yang tepat. Imobilisasi dapat dilakukan dengan cara fiksasi internal dan eksternal.
4.      Rehabilitasi, mempertahankan dan mengembalikan fungsi, dengan cara:
ü  Mempertahankan reduksi dan imobilisasi
ü  Meninggikan ekstremitas untuk meminimalkan pembengkakan
ü  Memantau status neorovaskular
ü  Mengontrol kecemasan dan nyeri
ü  Latihan isometrik dan setting otot
ü  Berpartisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari
Kembali keaktivitas secara bertahap
H.  PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis fraktur antara lain:
1.      Pemeriksaan rontgen untuk menentukan lokasi/ luasnya fraktur atau trauma.
2.      Skan tulang, tomogram, skan CT/ MRII memperlihatkan fraktur juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
3.      Arteriogram dilakukan bila dicurigai terdapat kerusakan vaskuler
4.      Hitung darah lengkap: Ht mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multipel). Peningkatan leukosit adalah respon stres normal setelah trauma.
5.      Kreatinin; trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk bersihan ginjal
6.      Profil koagulasi; perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfusi multipel, atau cedera hati.


I.      ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1.      Aktivitas dan istirahat
·                                 Tanda  : keterbatasan/ kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin segera, fraktur itu sendiri, atau terjadi secara sekunder, dari pembengkakan jaringan, nyeri).
2.      Sirkulasi
·                                 Tanda  : hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri/ ansietas) atau hipotensi (kehilangan darah); takikardia (respon stress atau hipovolemia); penurunan atau tak ada nadi pada bagian distal yang cedera; pengisian kapiler lambat; pucat pada bagian yang terkena; pembengkakan jaringan atau massa hematoma pada sisi yang cedera.
3.      Neurosensori
·                   Gejala        : hilang gerakan/ sensasi; spasme otot; kebas; kesemutan (parestesis).
·                              Tanda  : deformitas lokal; angulasi abnormal; pemendekan; rotasi; krepitasi (bunyi berderit); spasme otot; terlihat kelemahan/ hilang fungsi; agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri/ ansietas atau trauma lain).
4.      Nyeri/ kenyamanan
·                                 Gejala  : nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area jaringan/ kerusakan tulang; dapat berkurang pada imobilisasi); tak ada nyeri akibat kerusakan saraf; spasme/ kram otot (setelah imobilisasi).
5.      Keamanan
·                                 Tanda  : laserasi kulit; avulasi jaringan; perdarahan; perubahan warna; pembengkakan lokal (dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba).
6.      Penyuluhan/ pembelajaran
·                                 Gejala  : lingkungan cedera
·                                 Pertimbangan  : DRG menunjukkan rerata lama dirawat femur 7,8 hari; panggul/ pelvis 6,7 hari; lainnya 4,4 hari bila memerlukan perawatan di rumah.
·                                 Rencana pemulangan : mungkin memerlukan bantuan dengan transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas pemeliharaan/ perawatan rumah.

Masalah Keperawatan

1.      Resiko cedera
2.      Nyeri akut
3.      Resiko tinggi terhadap disfungsi neurovaskuler perifer
4.      Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas
5.      Kerusakan mobilitas fisik
6.      Kerusakan integritas kulit/ jaringan
7.      Resiko tinggi terhadap infeksi
8.      Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan






 
Animated Spinning Kunai - Naruto